Eks swapraja Amarasi termasuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Kupang Propinsi NTT, saat ini terbagi menjadi 4 Kecamatan yaitu Amarasi Barat,Amarasi Selatan,Amarasi dan Amarasi Timur. Sebagai bekas kerajaan, Amarasi memiliki warisan kekayaan budaya yang masih terpelihara dengan baik ditengah kehidupan masyarakat Amarasi baik itu tata cara adat, seni budaya, situs-situs budaya juga termasuk kebiasaan hidup yang masih dipertahankan sampai saat ini
Salah satu manifestasi tradisi kebudayaan asli Amarasi yang masih dipertahankan sampai saat ini adalah dalam hal tatacara berpakaian khususnya dalam menghadapi pesta-pesta adat atau upacara-upacara penting lainnya.
Kain-kain tenunan dalam teknik futus dan sotis dalam paduan warna-warna putih, coklat, biru dan merah bata yang ditunjang oleh berbagai aksesoris di kepala, telinga, tangan dan pinggang diperagakan dengan keindahan yang amat mempesona pada peristiwa-peristiwa seperti tersebut di atas.
Pakaian Adat Pria
Taimuti |
Pakaian Adat Wanita
Tairunat |
Lembar kedua adalah selempang yang terikat di depan dada berbentuk huruf V dengan kedua ujungnya terletak di kedua bahu bagian belakang.
Di kepala terdapat seperangkat perhiasan yang tersemat pada sanggul yaitu kili noni dan tusuk-tusuk konde. Hiasan logam kening di dahi berbentuk bulan sabit, berukiran dan terkenal dengan istilah pato eban. Kedua telinga dihiasi falo noni.
Di depan dada tergantung kalung dengan bentuk hiasan bulat dari logam (emas, perak atau sepuhannya) yang disebut noni bena. Pergelangan tangan dihiasi dengan niti keke, sedangkan pinggang dililit oleh futi noni.
Hakekat pemakaian busana dan perhiasan pelengkapnya di Nusa Tenggara Timur erat kaitannya dengan berbagai kefungsiannya dalam peri kehidupan penyandangnya.
Corak atau motif tenunan menunjuk pada status sosial alam fikiran serta kepercayaan yang dianut. Perhiasan dan bahan-bahan pembuatnya selain mencerminkan status sosial juga menyatakan kemampuan ekonomi. Emas, perak, gading dan manik-manik amat dihargai dan bernilai tinggi, baik sebagai citra kehormatan diri maupun dalam konteks hubungan sosial kekeluargaan, khususnya pada adat istiadat perkawinan dimana barang-barang tersebut merupakan mas kawin pihak lelaki kepada pihak perempuan. Sebaliknya pun, dalam membalas pihak lelaki, pihak wanita menyerahkan kain tenunan. Demikianlah oleh terbentuk dasar hubungan kekeluargaan yang erat dan saling mendukung dalam berbagai permasalahan kehidupan.
Demikian tulisan menyangkut Pakaian adat Amarasi dan aksesorisnya, pada tulisan lain akan dipaparkan mengenai jenis-jenis motif tenun ikat Amarasi yang beraneka ragam yang saat ini menjadi ikon wisata budaya di wilayah Amarasi
Penulis Biranul Anas edit by Meidelzed Adolof Amtiran
0 comments:
Post a Comment